Selasa, 22 Mei 2012

Cerita Romantis

      RuaNg KosONg DiSuDuT HaTi ku

Kutarik dalam nafasku .. Ada yang perih didasar hatiku . . .
Sangat perih, saat ku tatap foto yang ada di meja itu? Disitu ada aku, dan dia . . .? yah … dia kekasihku ...
Dia yang selalu menyayangi ku melebihi dia menyayangi dirinya sendiri . . .
Luka ini belum kering, masih utuh ketika,saat pertma dia jauh dari ku …
Aku masih terpaku diam saat … ” Anora, ayo makan” .
terlihat wanita yang ada disamping ku tersenyum bijak menatap ku, wanita itu adalah mamah ku…
            “ nggak mah ,nora masih kenyang”,
Kembali mata itu mengharap, seolah memaksaku halus, tapi ku tetap menggeleng.Saat itu matanya mengarah pada tanganku yang masih memegang foto itu. Diambilnya foto itu dari tanganku, Lalu mengamatinya, aku sudah tak tahan menyimpan beban ini , dengan segenap perasaan,ku peluk erat wanita itu , ku tumpahkan seluruh air mata yang hampir beku ini.
            “ Nora sudah lah kamu mesti sabar ... masih ada Tuhan, selama kamu dekat dengan Nya apapun masalah kamu pasti akan terasa lebih mudah, kamu lebih tawakal pasrah” , tangis ku berlahan mereda . . .
            “ Terimakasih mah?’
aku selama ini belum menyadari ada yang lebih menyayangi aku dari segalanya .. ALLOH .. Dia yang telah memberi kesempatan ku untuk  hidup didunia ini, Dia pula yang telah memberikan kebahagian dalam hidupku , meski kebahagian itu kini telah tiada lagi …
            Mamah memberi senyuman manisnya untuk ku, tangan hangatnya berusaha menguatkan ku dengan menepuk-nepuk pundakku, untuk kemudian keluar dari kamarku .
            Ini lebaran pertama tanpa rama kekasihku . . . Dada ku masih terasa sangat sesak kala alunan suara yang menyebut kebesaran Tuhan terdengar lebih keras ..ALLOHHUAKBAR .. ALLOHHUAKBAR … ALLOHHUAKBAR LAILLAHHAI’ALLOHHU’ALLOHHUAKBAR .ALLOH HUAKBARWALILLAH HILKHAMDHU ….
            “Ya Tuhan bukalah hatiku agar aku dapat menerima kenyataan ini … Amien…
Ku lalui hari-hari kosong ini berusaha dengan senyum dan semangat ..memang ada yang hilang disudut nuraniku,tapi apakah hidupku harus berhenti?? Tidak !!aku harus kuat, sekuat cahaya mentari yang selalu membias bumi, namun dalam kenyataanya mungkin ku tak bisa sekuat matahari yang selalu tersenyum menghias bumi.
            “ Nora, kamu nggak ingin berziarah ketempat kakek dan nenek mu?’
Aku hanya menggeleng kecil . . . ragu-ragu
            “apa kamu benar-benar tidak mau ikut?’
Aku diam,yah . . diamku karena ku letih,aku takut perih itu datang kembali membayang-bayangi kehidupanku sekarang disaat aku ingin menyembuhkan dan ingin berusaha iklas menerimanya,
aku belum siap !!
            “ ya sudah mamah dan papah berangkat berziarah dulu ketempat kakek-nenek . .”
            “aku hanya menganguk ragu .
Air mata ku mengembang disudut mataku. .
Baru saja ku selesaikan tugas kampusku  dengan lisa teman karibku, dia sangat baik dan pintar dia mengajarkanku banyak hal tentang kesabaran,tentang agama, begitu banyak hal yang berarti aku dapatkan sejak ku mengenal dia .
“nora kalau bisa kamu ceritakan apa yang tersirat dalam hati mu?’ kenapa kamu jadi seperti ini lagi?’ pertanyaan lisa sangat menusuk bagiku, aku tak ingin mengingat ini semua, tapi aku juga tak bisa menahan perasaan sedih ini, walaupun dia telah lama pergi dariku,tapi sebenarnya aku belum siap melepas dia dari hidupku .
“aku sulit untuk bercerita lis?’
“ akh . . apalah arti sahabat, kalau kita tidak mau berbagi nor?’
Aku belum mau bercerita, hatiku selalau tak yakin jika aku harus jujur aku belum bisa menerima kenyataan ini.
Aku masih terpaku ketika kita sama-sama terdiam cukup lama, mungkin cukup menekanku untuk segera bercerita . .
            “Aku ingin ada rama disampingku …
Kata-kataku ini mungkin mengagetkan lisa, namun lisa mengerti bagaimana perasaanku.
“meski rama sudah 1 tahun pergi meninggalkan ku, aku belum bisa menghapusnya dari hatiku .’
“Aku berusaha mengerti sebagai sahabatmu nor?’ tapi aku tak rela, bila kamu terus menerus seperti ini, selama setahun ini kamu tak pernah lagi ceria, hidupmu masih panjang, percaya sama aku rama sudah ditempat yang indah bersama Tuhan?’
Aku tak kuasa menahan perasaan ini hingga air mata ini ku tumpahkan kembali, lisa merengut tubuhku, dia berusaha menenangkanku.
Selesai kuliah, aku pulang dengan keadaan tubuhku yang basah kuyup, aku segera menuju kamarku, untuk mandi dan berganti pakaianan.
            Saat aku menatap keluar lewat jendela kamarku, seketika kuteringat kembali kecelakaan yang dialami rama setahun yang lalu, tubuhnya penuh terlumuri darah, sampai wajahnya pun tak ku kenali.
Malam itu, aku mengira ini adalah malam terindah untuk ku dan rama, aku menunggu rama datang kerumahku, malam itu hujan sangat lebat, hingga ku kurungkan niatku untuk bertemu dengannya, aku menelfonnya, ku bujuk dia untuk tidak pergi kerumahku, namun dia tetap saja bersikukuh, untuk pergi, sampai jam dinding rumahku menunjukan pukul 21.00 WIB aku heran kenapa jam segini rama tak juga datang, aku berusaha menelfonnya namun handphonenya tidak aktif, sampai jam sepuluh ku tetap menunggunya diteras rumahku.
Tiba-tiba rani adenya rama menelfonku, memberitahukanku kalau rama kecelakaan dan meninggal dunia, saat itu aku tak bisa berkata apa-apa aku tak mampu bergerak, aku jatuh lemas, saat itu tanpa pikir panjang ku ambil kunci mobil ayahku dan ku setir kencang sampai kerumah sakit.
Disana betapa hancur, remuk hatiku melihat lelaki yang sangat ku cintai terbujur kaku dipembaringan tempat tidur rumah sakit.
Aku tak kuasa untuk mendekat dan membisikan selamat tinggal pada nya.
            “kak nora, ini ada kado yang ingin diberikan kak rama saat kerumah kak nora?’ kak rama kecelakaan saat dia ingin mengambil kado ini yang ketinggalan dirumah, kak rama  melaju kencang dengan sepeda motornya, saat itu hujan deras dan saat itu juga ada truk besar melaju kencang berlawanan arah dengan kak rama, kak rama jatuh dan truk besar itu menabraknya’.
            Adik rama menceritakan kejadiannya, membuatku semakin hancur, tangis ku semakin menjadi saat itu, yah malam itu memang hari jadi kita yang pertama, mungkin rama ingin memberikan kado itu untuk hari jadi kita.
            Saat itu aku berusaha mendekat tubuh kekasihku yang tak bernafas lagi, aku peluk, dengan ribuan air mata yang tak kuasa ku bendung lagi.
            “nora . . buka pintu nak?”
Suara ibu ku menyadarkanku dari lamunanku , sambil ku usap air mataku, aku berjalan membuka pintu,
            “ya mah sebentar?” kata ku ,
            “nora, ada rani dibawah?
Aku kaget kenapa rani kesini ada apa?’ fikirku … aku bergegas turun untuk menemuinya.
            “Kak nora?’
Rani menyapa ku sembari dia beranjak berdiri dari posisi duduknya.
            “rani, ada apa?” tanyaku.
            “aku ingin mengajak kak nora kemakam kak rama?’
Aku tersenyum, entah kenapa saat ku tatap wajahnya aku menemukan kedamaian, kesejukan dalam hatiku, yang menuntun aku untuk pergi kemakam rama bersamanya.
            Aku pergi dengan rani kemakam rama, sampai disana aku semakin tenang dan mulai menerima dengan keputusan tuhan ini, dalam hati kecilku ada suara-suara kebahagiaan, ku tengadahkan wajahku untuk ku kuatkan hati, teguhkan iman ku pada akhirnya semua akan kembali kesisi Tuhan yang maha Esa.
Saat itu rani berbisik pada ku,
“Kak nora, kak rama merindukan kakak?’
Tubuhku menggigil saat ku dengar bisikan rani, saat itu juga gerimis mulai reda.
Setelah air mata jatuh dipipiku, aku berdoa untuk rama,
Aku merasakan ada warna-warna indah, disana bianglala senja mengantar balasan rinduku pada rama .
            Kulangkahkan kaki pulang, ku gandeng rani, sekarang langkah ku terasa ringan, seperti tak ada beban lagi dibenakku ..
Mungkin aku belum sepenuhnya menerima, butuh waktu tapi aku iklas dengan keputusan Tuhan ini.
Rama akan selalu ada dalam relung kosong hati ku …

The End
           

Tutik Hidayati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar